Kamis, 04 Agustus 2011

BFF Always Together (?)

ini Fanfiction yg ga ada hubungannya sama Go Go Cenat Cenut, jadi, jangan dihubung2in :) nanti malah bingung alur ceritanya. keep reading and ENJOY!

Starring: Adriana, Morgan, Audrey

I. Masa Kecil:
Morgan dan Adriana adalah sahabat sejak bayi. mereka lahir di tanggal yang sama, bulan yang sama, dan tahun yang sama. mereka sering merayakan ulang tahun bersama-sama.

3 hari sebelum ulang tahun mereka yang ke 10...
"Adriana! main sepeda yuk!" ajak Morgan yang sudah siap dengan sepedanya. "oke!". Morgan membonceng Adriana. "eh, kita keliling taman yuk!" usul Morgan. "yaudah, jangan ngebut-ngebut ya! aku takut jatoh!" kata Adriana. tapi kenyataanya, Morgan malah mengendarai sepedanya kenceng-kenceng. Adriana langsung memeluk perut Morgan erat-erat. "Morgan! aku bilang kan jangan ngebut-ngebut! aku takut jatoh nih!" kt Adriana. "haha! tenang! makanya pegangan biar ga jatoh!" Morgan nyengir. Adriana merengut.

Akhirnya mereka nyampe di taman. Morgan memarkir sepedanya di bawah pohon. Mereka berdua duduk sambil bersandar di pohon. "Morgan!" panggil Adriana. "kenapa?" tanya Morgan. "kamu nganggap aku sebagai temen atau sahabat?" tanya Adriana. "eh, tunggu! kita udah temenan berapa lama?" tanya Morgan balik. "kata mamaku, sejak kita bayi udah temenan" jawab Adriana. "nah! kalo gitu kita sahabatan!" sahut Morgan. "eh, kamu bakal sedih ga kalo aku pergi?" tanya Adriana. "pasti dong! kamu kan sahabatku satu-satunya! aku ga punya temen lagi selain kamu di rumah!" jwb Morgan. Adriana tertunduk. "eh, kamu kenapa Dri?" tanya Morgan. "gini... semalam aku ga sengaja denger percakapan papaku sama mama. katanya, dia bakal pindah cabang ke Jakarta, bukan di Singkawang lagi. jadi, mau ga mau aku sama mama harus ikut papa ke Jakarta" jelas Adriana. Morgan terdiam. "Adriana... mo ke Jakarta? ga mungkin! ga boleh!" batin Morgan. "boong!! kamu boong!! kamu pasti boong!! aku ga percaya!!" seru Morgan. Dia dan Adriana nangis (namanya juga anak kecil. pasti cengeng). "tapi... bentar lagi kan ulang tahun kita! aku ga mau ngerayain ulang tahun tanpa kamu!! ga seru! ga asik!" seru Morgan smbil nangis kejer. "eh, tenang... aku masih 3 hari lagi berangkatnya. jadi, abis ngerayain ulang tahun, aku langsung berangkat. kita bakal ngerayain ulang tahun sama-sama lagi kok! janji deh! udah! jangan nangis!" hibur Adriana (padahal dia juga masih nangis). Morgan berhenti nangis. Dia mencabut satu bunga mawar dari semak-semak. "eh, Adriana! ini buat kamu!" kata Morgan sambil nyerahin sekuntum mawar merah (kaya nama lagu -_-). "makasih!" ucap Adriana. "eh, Adriana, aku sebenernya udah lama banget suka sama kamu. kamu mau ga jadi pacar aku?" tanya Morgan nekat dengan wajah merah (malu). Adriana tersenyum. "Morgan... maaf ya, bukannya aku ga suka sama kamu. tapi... kita kan masih kecil, jadi... kita sahabatan aja ya! oke?" jwb Adriana. Morgan kembali tersenyum. "oke!" kt Morgan sambil mengangkat jempolnya. "eh! ini udah sore! kita harus pulang! nanti dimarahin mama! yuk!" ajak Adriana. "iya!". mereka lalu bergegas pulang.

Semalaman Morgan ga tidur karena mikirin Adriana. Dia terus melihat bulan yang bersinar terang itu sambil mengenang kembali masa-masa indahnya bersama Adriana. "kenapa sih Adriana harus pergi! kenapa aku harus berpisah sama Adriana! kenapa?! aku sayang Adriana! aku ga benci Adriana! tapi kenapa kita harus pisah!" batin Morgan. dia meraih foto dia dan Adriana yang dibingkai dan ditaruh di meja sebelah kasurnya. mereka berdua tampak ceria bermain. KLEEK... tante Elisabeth membuka pintu. "eh, mama!". "Morgan! kamu belum tidur?" tanya tante Elisabeth. Morgan menggeleng. "mama ngapain ke kamar aku?" tanya Morgan. "tiap malam mama selalu nge-cek kamu udah tidur apa belum" jawab tante Elisabeth. "ada apa? kamu lagi mikirin apa?" tanya tante Elisabeth. "ma, emang bener ya kalo Adriana mau ke Jakarta?" tanya Morgan polos. tante Elisabeth menghela napas. "iya..." jawab tante Elisabeth pelan. "kenapa mama ga ngasih tau aku? kenapa Adriana harus pergi! aku ga benci sama dia! tapi kenapa kita harus berpisah!" seru Morgan. Dia terisak. "mama sengaja ga ngasih tau kamu. mama ga mau bikin kamu sedih! papa Adriana pindah cabang kantor ke Jakarta!" jawab mama Morgan. "yaudah, kita susul ke Jakarta aja ma! ayo!! kita ikut Adriana ke Jakarta!" rengek Morgan. "Morgan! kamu harus sabar! Adriana pindah ke Jakarta karena tugas papanya! setiap pertemuan pasti ada perpisahan, nak!" jelas tante Elisabeth. Morgan terdiam. "tapi... Morgan ga mau ngerayain ulang tahun tanpa Adriana!" kata Morgan ngambek. "yaudahlah, terserah kamu! yang penting kamu harus tidur!" kata tante Elisabeth, lalu keluar kamar Morgan. Morgan kembali ngeliatin bulan dari jendela kamanya. dia lalu berdoa. "ya Tuhan! semoga Adriana ga jadi pindah! dan kalau pindah, semoga kita akan ketemu lagi secepatnya!" batin Morgan.

Di hari ulang tahun...
"ayo Morgan! Adriana! tiup lilinnya!" sorak mama-papa Morgan dan mama-papa Adriana. "jangan lupa make a wish dulu!" sahut mama Adriana. "ya Tuhan! semoga perpisahan ini bukan yang terakhir kali! semoga kita akan ketemu lagi secepatnya!" batin mereka berdua. setelah berdoa, mereka langsung meniup lilinnya bersama-sama...

Usai pesta ulang tahun, Adriana mengajak Morgan ke halaman belakang sebelum pergi. "ada apa Dri?" tanya Morgan. "eh, kamu tadi doa kaya gimana?" tanya Adriana. "aku doa supaya perpisahan ini bukan yang terakhir kali dan kita akan ketemu lagi secepatnya" jawab Morgan polos. "oh ya? kita minta doa yang sama! kalo gitu! ini! pake setiap waktu ya!" kata Adriana sambil mengambil sesuatu dari kantongnya. "gelang apaan nih?" tanya Morgan. "ini bukan gelang sembarangan! ini namanya gelang sahabat! aku buat gelang ini semalaman! gimana? bagus ga?" tanya Adriana. Morgan memakai gelang itu (Adriana juga). "lho? kok sama? terus, ada nama Adriana di gelangku" tanya Morgan bingung. "yeeh! namanya juga gelang sahabat (gelangnya kaya gelang pasangan yang ada di CCC)! harus samalah! nih! liat! di gelangku juga ada nama kamu kok!" jwb Adriana. "haha! oh gitu! bagus kok!" puji Morgan. "oke! kita harus buat janji sahabat!" kata Adriana. "oke!". "janji ini harus sama dengan apa yang kita harapkan pas make a wish tadi!" kt Adriana. mereka melilitkan kelingking mereka berdua, lalu memejamkan mata. "ya Tuhan! semoga perpisahan ini bukan yang terakhir kali! semoga kita akan ketemu lagi secepatnya!" ucap mereka berdua. setelah mengucapkan janji sahabat mereka, Adriana langsung pergi dan berangkat ke Jakarta.

II. Masa Remaja:
"Ma!!!! Mama!!!!" seru Morgan girang yang baru pulang dari sekolah (SMA) sambil bawa surat pemberitahuan. "kenapa?" tanya tante Elisabeth. "Morgan keterima di Binus ma!!! Binus Jakarta ma!!" seru Morgan girang. "nih suratnya!" kata Morgan sambil nunjukkin surat pemberitahuan. "ya ampun!! syukurlah!! akhirnya cita-cita kamu untuk ke Jakarta kesampaian juga!" seru tante Elisabeth sambil meluk anaknya. "yeee!! Morgan ke Jakarta!!!!" seru Morgan girang.


Hari keberangkatan Morgan...
"kamu harus hati-hati di Jakarta! walaupun semua orang bilang itu kota termodern (mungkin), tapi banyak kejahatan lo! kamu harus hati-hati ya!" pesan tante Elisabeth. "iya ma..." kata Morgan sambil mencium tangan mamanya. "bener kata mama kamu! banyak yang bilang kalau Ibu kota lebih kejam dari ibu tiri! kamu harus hati-hati!" pesan Om Darmoko. "iya pa...". Morgan mencium tangan papanya. "yaudah, Morgan jalan dulu ya ma! pa! mama sama papa juga harus hati-hati di rumah!" kata Morgan. Morgan lalu pergi sambil menggeret kopernya ke bandara. dia ke Jakarta dengan pesawat. Di pesawat, Morgan selalu inget-inget pesan mama dan papanya tadi. kebetulan banku sebelahnya kosong, jadi dia manfaatin untuk selonjoran (-_-"). "mbak, saya duduk dimana sih?" tanya seorang cewek yg lagi protes sama pramugari. "di 2E mbak!" jawab pramugari. "iya! saya tau! tapi yang mana!" seru cewek itu kesel. Morgan melihat nomor kursi yang kosong itu. "ya Tuhan! ini kursi 2E!" batinnya. "eh, misi mbak! maaf! 2E yang ini!" kata Morgan pada cewek itu. "nah! itu dia! pelayanan pesawat ini ga efektif banget sih!" gerutu cewek itu sambil duduk di sebelah Morgan. Pramgari meninggalkan cewek itu. "eh, mas! namanya siapa?" tanya cewek itu smbil ngulurin tangannya. "Morgan!" jwb Morgan smbil menjabat tangan cewek itu. "salam kenal! saya Audrey! mo ke Jakarta ya? kalo boleh nanya, dalam rangka apa mas ke Jakarta (rangaka?)." tanya Audrey. "eh, mo kuliah di Binus." jawab Morgan. "ah! sama dong! gw jg kuliah di Binus!" sahut Audrey. "oya? kita bareng aja!" usul Morgan. "eits! tunggu! mama bilang hati-hati kalo k Jakarta, kalo cewek ini penipu gmn dong? aduuh padahal ni cewek cakep banget!" batin Morgan. "eh, ada bukti ga kalo lo beneran anak Binus?" tanya Morgan. Audrey mengambil surat dari tasnya. "nih! liat! nama panjang gw Audrey Priscilla! lo bisa liat kan kalo Audrey Priscilla diterima di Binus?" tanya Audrey. Morgan membaca surat itu sekilas. "iya! maaf ya! gw cuma mo hati-hati aja!" kata Morgan. Audrey memaklumi. "iya! gw juga hati-hati kalo di Jakarta!" kata Audrey. Audrey melihat gelang yang dipake Morgan. "eh, gelangnya bagus!" puji Audrey. "oh, ini gelang buatan sahabat gw waktu masih kecil. dia pindah ke Jakarta dulu. nah, gelang ini selalu gw pake buat kenang-kenangan" jelas Morgan. Audrey manggut-manggut. "eh, kok ada tulisan 'Adriana'?" tanya Audrey. "itu nama sahabat gw!" jawab Morgan. "tapi ngomong-ngomong, namanya sama kaya nama sepupu gw!" sahut Audrey. "oya? namanya Adriana juga?" tanya Morgan. Audrey mengangguk. "oya! lo kalo ke Jakarta tinggal dimana? kost?" tanya Morgan. "engga, gw nginep di rumah Adriana. kalo lo?" tanya Audrey balik. "gw sih kost" jawab Morgan pendek. "em, gw boleh minta no. lo ga? siapa tau kalo gw sakit, trus ga masuk, ada tugas dari dosen. kan gw bisa nanya sama lo! boleh ga?" tanya Audrey. "em, boleh!". Morgan lalu memberi tahu no.nya ke Audrey.

Bandara Halim...
"Morgan! tunggu!" seru Audrey yang lagi repot nurunin kopernya. Morgan malah langsung ngacir. "Morgan! tungguin!!" seru Audrey lagi. Morgan balik badan. "kenapa Drey?" tanya Morgan. Audrey menghampiri  Morgan. "eh, gw boleh bareng ga sama lo? nanti gw cariin kost-kostan deh! tapi lo mampir dulu ke rumah Adriana! gimana?" tawar Audrey. Morgan mikir-mikir sebentar. "yaudah deh! oya! kopernya berat ya? sini gw bawain!" kata Morgan. "eh! ga usah! ga usah! ga berat kok!" tolak Audrey. "gapapa! sini, gw aja yang bawain!" kt Morgan. "tapi... ga enak diliat orang! lo jadi kaya jongos gw! padahal lo kan temen gw!" kata Audrey pelan. "ha? temen? emang kita udah temenan ya? hmm, au ah!" batin Morgan. "gapapa! temen kan harus saling tolong menolong!" kata Morgan. "duuh... gimana ya? yaudah deh! makasih banyak lho Gan!" ucap Audrey. Morgan tersenyum sambil menggeret koper Audrey. "oya, emang rumah Adriana sepupu lo itu dimana?" tanya Morgan. "hmm, ga terlalu jauh kok sama Binus. kebetulan di sebelah rumah Adriana banyak kost-kostan, jadi lo nge-kost di situ aja!" jawab Audrey sambil mengusul. "wah! boleh juga! makasih udah ngasih tau!" ucap Morgan. Audrey tersenyum. "dari sini kita naik taksi aja!" usul Morgan. Audrey mengangguk.

KRIING... Audrey memencet bel rumah Adriana. ga lama, mbak-mbak (kayanya itu pembokat deh) keluar dari rumah Adriana. "eh, non Audrey!" sapa mbak-mbak itu. "mbak! tante, oom, sama Adriana ada?" tanya Audrey. "ada non! silahkan masuk!" kata mbak-mbak itu. Audrey dan Morgan masuk ke rumah yang cukup besar itu. "waw! rumahnya gede banget!" kata Morgan pelan sambil melihat sekitar. "papa Adriana itu orang sukses! ya, walaupun suka pindah-pindah cabang ke luar kota sih. tapi sumpah deh! hartanya ga kalah banyak sama artis-artis Indonesia!" jelas Audrey sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya. "oya? ckckck... gila! keren banget rumahnya!" puji Morgan. "Audrey!!!!" seru seorang cewek dari balkon lantai 2. Audrey melihat ke balkon lantai 2. "Adriana!!!!" seru Audrey. Adriana turun dan langsung memeluk Audrey. "sumpah Drey! gw kangen banget sama lo!!" seru Adriana sambil memeluk erat Audrey. "gw juga Dri!!" seru Audrey. "oya, ini siapa Drey? gebetan baru lo?" tanya Adriana. "hush! bukan! ini Morgan! dia juga kuliah di Binus! dia temen gw! baru aja ketemu di pesawat tadi!" ralat Audrey. "oh! haha! gw kira gebetan baru lo! kenalin! gw Adriana!" kata Adriana sambil mengulurkan tangannya. "Morgan..." kata Morgan sambil bersalaman dengan Adriana. "ha? gelang itu..." batin Morgan. "eh, Morgan! kita ke halaman belakang yuk!" ajak Audrey. sebelum Morgan menjawab, Audrey langsung menarik tangan Morgan ke halaman belakang. "gw jamin! lo pasti bakal lebih kagum sama halaman belakang daripada dalam rumah!" kata Audrey. Morgan cuma tersenyum. dia terus menatap gelang yang dipakai Adriana.
"mbak! tolong buatin minum buat Audrey sama temennya ya!" perintah Adriana. mbak-mbak itu mengangguk. Adriana kembali ke kamarnya, tapi Morgan masih menatap gelang yang dipakai Adriana. "eh, Morgan! kenapa sih? liat apaan?" tanya Audrey pada Morgan yang lagi konsen ngeliat ke belakang (ngeliat gelang itu). Audrey ikut melihat ke belakang. "cieee!!! ngeliatin Adriana ya? hayoo!!! suka ya?? prikitiew!!" seru Audrey. Morgan langsung sadar. "eh? apaan sih! gw ga liatin dia kok! gw lagi mikir aja!" kata Morgan. "mikirin apa? Adriana ya?? ciee!!" seru Audrey lagi. "bukan! gw lagi mikir aja! kok gelang yang dipake Adriana bisa sama ya kaya gelang yang dipake sahabat gw yang namanya Adriana juga?" tanya Morgan. "haha! mungkin cuma kebetulan kali!" sahut Audrey. "hmm, iya kali ya!" batin Morgan. "udah ah! jangan mikirin gelang itu! liat deh! di halaman belakang rumah Adriana ada kolam renangnya! bagus kan? tamannya juga luas!" kata Audrey. "haha! iya! bagus banget!" puji Morgan. mereka berdua duduk di pinggiran kolam. SPLASH.... Audrey nyiprat Morgan dengan air kolam. "yah! gw jadi basah! nih! gw bales! haha!" Morgan membalas cipratan Audrey. sekarang Audrey juga basah. "yaah!! gw harus ngirit baju, tau! nih! gw bales lagi!!" seru Audrey. Audrey nyiprat Morgan lagi. "hahaha!! rasain!" seru Audrey. "yaudah, kalo cipratan ga mempan, gw kelitikin! haha!!" seru Morgan. Morgan langsung ngelitikin Audrey. "aduh! geli! geli! bahahaha!!". saking gelinya, Audrey sampe jatoh ke kolam. sekarang Audrey jadi basah banget! "hahaha!! ahahahahaha!!! ahahaha!!! ahahaha!!" tawa Morgan meledak. Audrey manyun. tanpa basa-basi, dia langsung narik tangan Morgan ke kolam sehingga Morgan juga jatoh ke kolam. "yaah!! gw kan ga mau berenang! kenapa gw ditarik?" tanya Morgan. "rasain! hahaha!!" tawa Audrey membludak. "minuman datang~" kata pembantu Adriana. "makasih mbak!" ucap Morgan dan Audrey. "eh, minuman gw yang mana?" tanya Morgan. "ga tau! yang mana aja!" kata Audrey. "hmm, yaudah! gw yang ini aja!" kata Morgan. dia meraih salah satu gelas. tapi Audrey juga ngincer gelas yang Morgan penginin, dan... Morgan malah megang tangan Audrey! mereka saling tatap. sesaat sunyi. "eh! sori! mending gw ambil yang ini aja deh!" kata Morgan baru sadar kalo dia megang tangan Audrey. "eh, iya! gapapa!" kata Audrey sambil tersenyum. mereka langsung meminum minuman yang udah disediain. setelah selesai minum, Audrey turun ke kolam dan diem-diem narik tangan Morgan lagi. "yaah!! kenapa gw ikut turun lagi! gw udah basah nih!" gerutu Morgan. "hahaha!! gw iseng aja! hahahaha!!" Audrey tertawa kemenangan. "woy! jangan berisik!! kalo mo pacaran jangan pake berisik!! gw ga bisa konsen belajar nih!!" seru Adriana dari jendela lantai 2. "sori Dri!!" seru Morgan dan Audrey. mereka naik ke pinggir kolam. "udahan ah! ntar masuk angin lho! masuk yuk!" ajak Audrey. "tapi... gw mandi dimana? gw blom dapet kost-kostan!" tanya Morgan. "udahlah! mandi disini aja gapapa! abis itu ntar gw cariin kost-kostan! gimana?" usul Audrey. "oke! makasih ya!" ucap Morgan. mereka lalu masuk ke dalam.

Audrey dan Morgan menghampiri rumah pemilik kost. "eh, maaf pak! ada kostan kosong ga di kostan bapak?" tanya Audrey. "oh ada 2! tapi... ini khusus laki-laki! perempuan ga boleh!" jawab pemilik kost. "oh! engga, bukan saya! temen saya yang ini! namanya Morgan!" kata Audrey. "oh... gitu..." pemilik kost manggut-manggut. "sebulan berapa pak?" tanya Morgan. "350 ribu per-bulan (maaf kalo kemahalan atau kemurahan. maklum, belom pernah nge-kost)" jawab pemilik kost. "oh, yaudah! mulai malam ini saya nge-kost disini ya pak!" sahut Morgan. "oh, iya!" kata pemilik kost. Morgan menyerahkan 350 ribu ke pemilik kost (cepet banget! maaf kalo kecepetan. gw blom pernah nge-kost!). "eh, Drey, makasih banyak ya udah nyariin gw kost-kostan!" ucap Morgan. Audrey mengangguk. Morgan masuk ke kostan barunya dan Audrey kembali ke rumah sepupunya.

Adriana langsung menyambutnya. "ciee!! yang abis pacaran!! lo boong kan kalo dia temen lo! buktinya, lo mesra banget!" seru Adriana. "apaan! gw cuma nemenin dia nyari kost-kostan! itu doang!" kata Audrey. "yaah!! lo pacaran aja! cocok, tau!" kata Adriana. "yeeh... gw bukan cewek murahan yg baru ketemu, langsung digebetin! oya! gw mo nanya! tapi di kamar aja! yuk!" Audrey langsung narik tangan Adriana ke kamar. "eh, ada apa sih?" tanya Adriana. "eh, lo pernah ngerasa ga kalo punya temen masa kecil yang namanya Morgan juga?" tanya Audrey. "hmm... engga tuh!" Adriana menggeleng. Audrey bingung. "lah, emang kenapa Drey?" tanya Adriana. "eh, engga! yaudah, gw mo ke kamar dulu!" kata Audrey lalu keluar.

TOK...TOK...TOK... seseorang mengetuk pintu kamar Audrey. "siapa?" seru Audrey. ga ada jawaban. Audrey lalu membuka pintu. "lho? Morgan? ada apa?" tanya Audrey. "eh, mo berangkat kuliah bareng ga?" tanya Morgan. "oh, yaudah, gw ambil tas dulu!" jawab Audrey. Audrey lalu mengambil tasnya. "yuk!" kata Audrey. "eh, tiba-tiba gw kebelet nih! kamar mandi dimana?" tanya Morgan. "oh, disitu!" jawab Audrey sambil menunjuk kamar mandi. "tunggu ya!" kata Morgan. "iya! gw tunggu diluar!" kata Audrey. Morgan langsung lari ke kamar mandi.

"haah!! lega!!" kata Morgan yang baru keluar dari kamar mandi. ga sengaja Adriana lewat sambil ngorek-ngorek tasnya. "eh, itu kan Adriana!" batin Morgan. "Adriana!" panggil Morgan. "eh! Morgan! katanya mo berangkat sama Audrey! belum berangkat?" tanya Adriana. Morgan menggeleng. "eh, lo kuliah di Binus juga kaya Audrey?" tanya Morgan. "iya! tapi gw senior dia! emang kenapa?" tanya Adriana. "eh, engga! cuma nanya" kata Morgan. "eh, lo... pernah punya sahabat laki-laki ga waktu masih kecil?" tanya Morgan lagi. Adriana berusaha mengingat. "hmm... ada!" jawab Adriana. DEG! Morgan kaget. "a...apa bener kalo dia... Adriana sahabat gw?!" batin Morgan. "eh, lo sering main sepeda bareng sama dia?" tanya Morgan. "ih! lo kok tau sih! jangan-jangan lo peramal ya? haha!" sahut Adriana. DEG! Morgan makin kaget. "jangan-jangan dia beneran Adriana, lagi! ya Tuhan! dia cantik banget kaya dulu!" batin Morgan. "nah! sekarang! gw harus liat gelang yang mirip kaya punya gw! gw harus cek ada nama gw apa engga!" batin Morgan. "eh, Dri, gw boleh ga liat ge...". "Morgan!!" seru Audrey dari luar rumah. "ayo cepetan! nanti telat lho! kita kan ada pengarahan ospek!" seru Audrey. "eh, Adriana! lo belum berangkat?" tanya Audrey. "eh, tadinya mau sih. tapi Morgan manggil gw" jawab Adriana. "yeeh... si Morgan! ayo Gan! entar telat lho!" seru Audrey. "i...iya!". Audrey langsung menarik tangan Morgan keluar. "hm.. dasar aneh!" batin Adriana geleng-geleng.


"pak! cepetan jalan ya! nanti telat!" kata Audrey pada supir. dia lalu masuk mobil. "lho? Morgan? lo kok ga masuk?" tanya Audrey heran. "Drey, lo gimana sih! kan gw yang ngajak lo berangkat bareng. kok malah gw yang ikut mobil lho!" Morgan bingung. "ha? maksudnya?" tanya Audrey ga ngerti. Morgan membuka pintu mobil dan menarik tangan Audrey keluar. "kita jalan aja yuk! lebih sehat! masa pagi-pagi udah buat polusi sih!" kata Morgan. sekarang Audrey ngerti. "oh.. gitu! yaudah, yuk!" ajak Audrey. "tunggu! Adriana ga diajak sekalian?" tanya Morgan. "lho? dia bukannya sama supir?" tanya Audrey. "yeeh... kan gw udah bilang! masa pagi-pagi udah buat polusi sih!" jawab Morgan. Audrey lalu memanggil Adriana. "Dri!!! Dri!! Adriana!!!" seru Audrey. Adriana keluar dari rumah. "kenapa Drey?" tanya Adriana. "berangkat bareng yuk! jalan aja! lebih sehat!" ajak Audrey. "oh, oke!". mereka lalu berangkat ke Binus bareng-bareng.


Saat senior jelasin apa aja yang dibawa saat ospek...
"eh, Gan! lo ngerti ga?" tanya Audrey. Morgan menggeleng. "sama! entar gw minta bantuan Adriana aja ah!" kata Audrey pelan. "eh, entar malem gw ke rumah lo ya! gw juga mo nanya ke Adriana nih!" kata Morgan. "siip!" Audrey mengangkat jempolnya.


Hari Pertama Ospek...
TOK..TOK..TOK.. "siapa?" seru Morgan. Morgan membuka pintu kostannya. Audrey berdiri di depan pintu dengan seragam SMAnya dan pita warna warni di rambutnya. "eh, Audrey! ada apa?" tanya Morgan. "kita harus berangkat bareng selama ospek! gw takut telat nih!!" Audrey gigit jari. "oh, masih lama tau! liat deh ini jam berapa!" kata Morgan sambil menunjukkan jam tangannya. "oiya! hehe... tapi kayanya kita mendingan berangkat dari sekarang deh! lo udah siap?" tanya Audrey. "udah! yuk!" Morgan lalu mengambil tasnya.


Para peserta ospek disuruh jongkok sambil menarik kupingnya sementara para senior ngejelasin peraturan-peraturan kampus itu. "idih! ini mah lebih parah dari MOS SMA dulu! cih! ngeselin banget deh disuruh kaya gini!" gerutu Audrey pelan. "haha! menurut gw sama! cuma bedanya, gw ga disuruh jongkok!" kata Morgan. "yeeh... itu mah beda Gan! kalo gw sih disuruh angkat 1 kaki terus hormat ke arah bendera!" kata Audrey. "kalo gitu masih mendingan ospek ini! ga disuruh panas-panasan!" sahut Morgan. "haha iya juga ya!" Audrey ketawa kecil. "hei! kamu!! ngapain kalian berdua ngobrol!!" seru senior. "eh.. eng..eng..anu.. eh.." Morgan dan Audrey gelagapan. "kalian harus dihukum!! berdiri sambil hormat ke tiang bendera selama setengah jam!! dan... ga ada istirahat buat kalian!!!!" seru senior yang galaknya minta ampun itu. Morgan dan Audrey kaget. mereka langsung diseret ke luar kampus dan disuruh berdiri sambil hormat selama setengah jam dibawah terik matahari yang saaaaangat panas.

15 menit berlalu...
"gila Gan! panas banget!" kata Audrey. "iya! gw juga tau Drey! tinggal 5 menit lagi kok" kata Morgan. "sumpah! gw ga kuat! pusing!" kata Audrey dengan suara loyo. "eh, Drey? lo... lo mo pingsan?" tanya Morgan kaget. Audrey langsung roboh (pingsan). "Audrey!!" seru Morgan. Morgan langsung gendong Audrey dan lapor ke senior-senior. para senior langsung mengantar Morgan dan Audrey ke UKS (mungkin namanya UKS kalo di kampus). karena udah 5 menit, Morgan disuruh ngumpul lagi sama peserta ospek.

"gw dimana?" tanya Audrey yang baru bangun. "kamu ada di UKS!" jawab salah satu senior cewek yang nungguin Audrey di UKS. "nih! minum dulu!" kata senior itu sambil memberi secangkir teh. "makasih kak.." ucap Audrey pelan. dia langsung meminum teh itu sampe habis. "nah, udah baikan belum?" tanya senior itu. Audrey mengangguk. senior itu memutar bola matanya. "yaudah! kalo gitu buruan balik ke tempat ospek lagi!!!" seru senior itu tiba-tiba. Audrey langsung beranjak dan jalan ke tempat peserta ospek ngumpul. "lama banget jalannya! cepetan lari!" seru senior itu. Audrey langsung lari. dia kembali jongkok di sebelah Morgan. "lo udah baikan?" tanya Morgan. Audrey mengangguk. "gila! seniornya galak banget!" kata Audrey pelan sambil mengernyitkan hidungnya. "haha... semua senior emang begitu kali!" kata Morgan pelan. "tau deh! udah ah ga usah ngobrol! entar dihukum lagi, lagi!" kata Audrey pelan. Morgan langsung diam.

Pulang Ospek...
"eh, lo tau ga siapa yang bawa gw ke UKS? anak-anak senior yang nyebelin-nyebelin itu ya?" tanya Audrey. muka Morgan memerah. "eh... anu.. eh, i... iya!" jawab Morgan bohong. "hmm, ternyata mereka care juga ya!" ujar Audrey. "haha...". "eh, pitanya dilepas aja! malu-maluin jalan pake pita beginian!" kata Audrey sambil melepas ikatan-ikatan pita-pita itu. Morgan juga melepas pita besar yang jadi headband itu. "eh, lo tadi ga ikutan pingsan waktu hormat ke bendera?" tanya Audrey. "eh, engga. gw malah bonus 5 menit gara-gara lo pingsan!" jawab Morgan. "gila! lo kuat?" tanya Audrey. "sebenernya sih gw udah pusing, tapi ga pusing-pusing banget! gw tahan aja sampe ga pingsan" jelas Morgan. "aduh! sumpah! senior-senior itu ngeselin banget! apalagi yang jagain gw waktu gw pingsan! dia cewek! waktu gw udah bangun, dia ngasih gw teh anget. trus dia nanya, 'udah baikan?'. pake tampang cemas gitu. gw kan jadi ga enak kalo gw jawab belum baikan. ntar dia malah tambah cemas! yaudah gw nge-boong aja! gw bilang 'udah'. eh, ternyata tampang cemasnya cuma topeng! dia langsung teriak, 'yaudah! kalo gitu buruan balik ke tempat ospek lagi!!!'. gw langsung lari ketakutan ke tempat anak-anak yang diospek ngumpul! padahal gw masih pusing tuh! ikh! sialan! sekarang pusingnya masih terasa dikit! gara-gara senior ngeselin itu tuh! ikh!" Audrey menghentakan kakinya keras-keras sambil mengepalkan tangannya. Morgan cuma senyum-senyum denger cerita Audrey. Audrey ngelirik Morgan. "Gan! lo denger ga sih! kok cuma senyum-senyum doang!" seru Audrey. "iya, gw denger kok! lagian lo lucu banget! curhat di jalanan! biasanya curhat tuh di rumah! hahaha!!" kata Morgan yang dibarengi dengan tawa. "yeeh! ini belum masuk ke inti kekeselan gw sama tuh senior-senior! baru hari pertama aja udah ngeselin banget! apalagi kedepannya! bisa mati gw!" gerutu Audrey. "hahahaha!!" Morgan ketawa terbahak-bahak. "ih! lo aneh! emang ada yang lucu ya?" tanya Audrey dengan nada kesel. "engga sih! tapi gw pengen ketawa aja kalo liat lo sama dengerin lo curhat! hahaha!!" Morgan ketawa lagi. BRUUK... cewek berkursi roda nabrak pohon tepat di depan Morgan. cewek itu jatoh dari kursi rodanya. Morgan dan Audrey langsung nolong dia. "kamu gapapa?" tanya Morgan. "eh, gapapa!" jawab cewek itu. Morgan langsung terpaku dengan wajah cewek itu. "lho? kayanya ni cewek mirip banget sama seseorang yang gw kenal! tapi siapa ya?" batin Morgan. cewek itu juga terpaku sama muka Morgan. "lho! cowok ini kok mirip..." batin cewek itu. "ehem! ehem!" Audrey berdehem. Morgan dan cewek itu langsung sadar dari keterpakuan mereka. cewek itu ga sengaja ngeliat gelang Morgan. "hah! jadi... dia... ga mungkin! terus, ini pacarnya?!" batin cewek itu kaget. "eh, kamu mo kemana?" tanya Audrey. "aku mo ke Binus!" jawab cewek itu. "lho? kamu emang mahasiswa disana?" tanya Morgan. "eh, iya!" jawab cewek itu. "berarti kamu senior kita dong! kita baru di ospek!" sahut Audrey. "oh, gitu! yaudah, aku buru-buru nih! misi..." kata cewek itu. "hati-hati ya!" pesan Morgan. cewek itu mengangguk, lalu berlalu. "ya ampun! dia senior kita! mukanya pucat banget ya..." kata Audrey. "iya! tapi... mukanya familiar banget deh buat gw! gw ngerasa udah kenal lama atau pernah ketemu! tapi gw ga pernah liat dia! apalagi ketemu! gw bingung nih Drey!" kata Morgan ambil garuk-garuk kepala. "mungkin cuma kebetulan! udah ah! yuk pulang!" kata Audrey. mereka kembali jalan ke rumah.


"Dri!" panggil Audrey. Adriana langsung menghampiri Audrey. "kenapa?" tanya Adriana. "eh, tadi gw sama Morgan ketemu cewek pake kursi roda, pucat. trus dia bilang, dia kuliah di Binus! lo kenal ga?" tanya Audrey. "hm... gw ga tau! soalnya di Binus ga sedikit juga yang pake kursi roda! tapi ga banyak juga sih yang pake kursi roda! emang kenapa?" tanya Adriana. "eh, tadi gw sama Morgan ga sengaja liat cewek itu nabrak pohon. trus dia ngaku kalo dia anak Binus" jawab Audrey. "oh gitu. yaudah, gw mo ke kamar mandi dulu! kebelet nih! hehe!" Adriana langsung lari ke kamar mandi. Audrey meraih telpon. dia menelepon Morgan. "halo Gan? eh, emang cewek yang tadi menurut lo mirip siapa?" tanya Audrey. "cewek? cewek mana?" tanya Morgan. "itu lho! cewek yang pake kursi roda nabrak pohon!" kata Audrey. "oh yang itu! gw juga ga tau dia mirip siapa! pokoknya, gw kaya udah lama banget kenal dia! familiar gitu lah!" jelas Morgan. "tapi, kata Adriana di Binus banyak yang pake kursi roda!" kata Audrey. "wow! lagi trend ya di Binus? hehe!" Morgan ngelawak. "hahaha! bisa aja! emang lo mo pake kursi roda juga biar ga ketinggalan trend? hahaha!!" tawa Audrey meledak. "bisa aja! yaudah, gw lagi asik nonton nih! udah dulu ya! daah!" kata Morgan. mereka mengakhiri pembicaraan yang cukup singkat itu.


Malam...
TING...TONG... bel rumah Adriana berbunyi. biasanya Audrey yang selalu buka pintu. tapi berhubung Audrey lagi asik tidur, Adriana yang lagi main games di HPnya langsung membuka pintu. "eh, Morgan! ada apa?" tanya Adriana. "eh, engga.. aku cuma mo mampir aja!" kata Morgan malu-malu. "oiya, masuk aja Gan!" kata Adriana mempersilahkan Morgan masuk. Morgan lalu masuk. "duduk Gan! nyantai aja Gan kalo disini! hehe.." ujar Adriana. Morgan mengangguk. Adriana lalu menyuruh pembantu membuatkan minum untuk Morgan. "eh, ga usah repot-repot kali Dri! gw cuma mo minjem sesuatu!" kata Morgan. "oh, pinjem apa?" tanya Adriana. "eh, gw boleh ga minjem gelang lo itu?" tanya Morgan. "eh? gw lagi ga pake gelang Gan! nih!" Adriana menunjukkan pergelangan tangannya yang kosong (ga ada gelang). "oh gitu ya! ya.. yaudah!" Morgan salting. Morgan gugup. "kayanya ni cowok gugup banget deh ngomong sama gw! gw ajakin main ah!" batin Adriana. "eh, Gan! mo main wii ga?" tawar Adriana. "ha? wii?! boleh juga tuh!!" jawab Morgan. Adriana mengajak Morgan ke ruang TV dan mengambil salah satu kaset untuk nintendo wii. "eh, lo bisa main wii?" tanya Adriana. "bisa kok! dulu gw sering main sama sahabat gw di Singkawang" jawab Morgan. "oh gitu!" Adriana manggut-manggut. mereka lalu asik-asikan main wii. "eh, ngomong-ngomong, minumannya lama! gw ambil bentar ya!" kata Adriana. dia pergi ke dapur lalu keluar dengan membawa minuman untuk Morgan. BRAAK... Adriana jatoh kesandung sesuatu, dan minuman itu mengguyur Morgan. "eh, sori! sori Gan! maaf! gw ga sengaja!" kata Adriana langsung bangkit. "gapapa..." kata Morgan pelan. Adriana buru-buru ngambil tisu. "sori! sori! sori banget Gan! gw ga sengaja! maaaaaafff banget Gan!" kata Adriana sambil mengelap muka Morgan. secara ga sengaja, saat Adriana mengelap muka Morgan, muka Adriana dan Morgan saling berhadapan dalam jarak dekat. mereka saling tatap dan membisu. hening...

"hoaahm!! gila! asik banget gw tidur!" kata Audrey sambil ngulet dan nguap. dia keluar kamar. terlihat Morgan dan Adriana sedang membisu sambil bertatapan dengan jarak muka yang cukup dekat. "eh, itu kan Morgan sama Adriana! ngapain tuh?" batin Audrey. mulai hari itu, Audrey merasakan sesuatu yang ga enak di hati kalo Morgan deket-deket Adriana. jangan-jangan... "ikh! mereka ngapain sih berduaan begitu!" batin Audrey kesel sambil menghentakkan kaki. "eh, aduh! kenapa gw jadi kesel begini? kok.. kok gw kaya benci banget gini ya kalo mereka kaya gitu.. aduh!! gw kenapa sih ini?"batin Audrey bingung. "mending gw samperin aja deh!" batin Audrey. "ehem! ehem!" Audrey berdehem dengan muka kesel. Adriana dan Morgan langsung sadar. "eh, Audrey! lo u... udah bangun?" tanya Adriana. "eh, Audrey! eh, tadi ga seperti yang lo liat kok! bener deh!" kata Morgan sambil mengangkat 2 jarinya. "eh? emang gw mikir apa? ga jelas deh kalian! atau jangan-jangan, kalian emang ada apa-apa? hayo!" ledek Audrey. "eh! engga! kita cuma temen biasa! cuma temen aja kok! sumpah!" kata Adriana. "haha! yaudah kali Dri, Gan! gw cuma bercanda!" kata Audrey. Adriana dan Morgan lega. "eh, gw ke kamar mandi bentar ya!" kata Audrey. dia buru-buru ke kamar mandi sedangkan Adriana dan Morgan melanjutkan main wii. "hadooh!!! kenapa hati gw makin sakit sih!!! apa... apa gw suka sama Morgan? impossible banget! kita baru kenal! OMG!!" Audrey mengacak-acak rambutnya. dia lalu mengintip dari lubang kunci. sekarang Morgan dan Adriana lagi asik ketawa ketiwi. hatinya makin remuk. "haduuh! calm down Audrey! mereka ga ada apa-apa! tenaang..tenang.." katanya pelan sambil menenangkan diri sendiri. dia merapikan rambutnya lagi dan keluar. "eh, Dri! gw... ke kamar ya!" kata Audrey. "yaudah" kata Adriana singkat (secara, dia lagi asik main wii boo..). Audrey buru-buru ke kamar dan mengunci pintunya. "sumpah! kenapa gw kaya cemburu gini ya? oh my God! gw kenapa sih! masa gw udah suka sama Morgan!" batin Audrey.

"eh, Dri, gw harus pulang nih! ga boleh malam-malam. besok kan mau ospek, eh, Audrey mana?" tanya Morgan. "oh gitu, Audrey ada dikamar. mungkin dia tidur lagi" jawab Adriana. "yaudah, gw pamit ya!" kata Morgan. Adriana mengangguk. Morgan lalu keluar dan pulang. "sumpah! asik banget main wii berduaan sama Adriana! hmm, apa mungkin Adriana itu Adriana sahabat gw?" batin Morgan. "ah! udahlah! pelan-pelan bakal terbukti kalo dia adalah Adriana!" batin Morgan.

Keesokan Harinya...
TING...TONG... Morgan menekan bel rumah Adriana untuk ngajak Audrey berangkat bareng. Adriana membuka pintu. "eh, Morgan! cari Audrey ya? eh, Audrey tiba-tiba sakit tuh tadi malam. jadi ga bisa ospek hari ini!" kata Adriana. "oh, gitu! boleh jenguk?" tanya Morgan. "oh, boleh kok!" Adriana lalu mempersilahkan Morgan masuk.dia diantar ke kamar Audrey. "lho? Morgan!" Audrey kaget. "eh, Drey, lo sakit?" tanya Morgan. Audrey mengangguk. "lo sakit apa?" tanya Morgan lagi. "eh, pusing, mules, panas" jawab Audrey. "jadi lo ga bisa ospek hari ini?" tanya Morgan lagi. Audrey menggeleng. "yaah... yaudah deh, get well soon ya! gw berangkat dulu!" kata Morgan. "ha? ga salah dia bilang 'yaah...'?" batin Audrey. Morgan lalu keluar kamar Audrey. "eh, Dri! lo mo ke kampus juga kan? mau berangkat bareng ga?" tanya Morgan malu-malu. "oh, boleh! yuk!" Adriana langsung menarik tangan Morgan keluar rumah. dan, mungkin Adriana lupa atau apa, dia masih genggam tangan Morgan sambil jalan. Morgan cuma bisa diam membisu. "eh, Dri! lo pernah ga punya sahabat laki-laki waktu kecil? terus ultahnya bareng! pernah ga?" tanya Morgan. "eh, oh! ada!" jawab Adriana. "oya? sering main sepeda bareng?" tanya Morgan lagi. "iya!" jawab Adriana lagi. "wah! jangan-jangan, ini Adriana sahabat gw, lagi! apa gw bilang aja kali ya kalo gw sahabat dia? eh, tapi kalo misalnya salah kan malu-maluin! ah! nanti aja deh!" batin Morgan. mereka membisu lagi.


*bayangan Morgan*
"Dri! gw boleh ga pinjem gelang lo itu?" tanya Morgan. "oh! boleh kok!" Adriana lalu melepas gelangnya dan meminjamkan ke Morgan. Morgan melihat-lihat gelang itu. terdapat tulisan 'MORGAN'. Morgan kaget. "Dri! sahabat lo waktu kecil namanya Morgan kan?" tanya Morgan. "iya! namanya sama kaya lo! lo kok tau?" tanya Adriana bingung. "gw Morgan, Dri! Morgan sahabat lo waktu kecil!!" kata Morgan. Adriana kaget. "jadi... lo... lo Morgan?!" seru Adriana senang. "iya!".

BRAAAAK....

Senior yang terkenal galak menggebrak meja Morgan. "heh! kamu kenapa ngelamun hah!!" seru senior itu. "eh, engga kak! saya ga ngelamun kok!" kata Morgan bohong. "bohong kamu! kamu harus dihukum! push up 30 kali!!!" seru senior itu. "ha? 30 kali! yaah! ampun kak! maafin saya kak! jangan 30 kali dong!! 10 kali aja!' tawar Morgan. "kalo kamu nawar, saya tambahin jadi 75 kali! pilih mana!" seru senior. "ha? ya... yaudah deh 30 kali aja!" Morgan nyengir. "eh, Di (ceritanya nama seniornya)! jangan gitu dong! kasian! dia kan cuma ngelamun, masa disuruh push up! ampunin aja deh!" bela Adriana. "Adriana baik banget! you're my angel Dri!" batin Morgan. "yaudah deh! balik ke tempat! untung ada Adriana! bilang makasih dong!" kata senior itu. "ma...makasih!" ucap Morgan pendek. Adriana tersenyum. "nah, kalo ga mau dihukum lagi, jangan ngelamun ya!" pesan Adriana lembut. Morgan mengangguk.

Jam Pulang...
Adriana duduk di bangku taman depan kampus sambil megangin perutnya. "haduh! sumpah deh! gw laper banget!! aduh!! tadi ga sempet makan gara-gara ngurusin anak-anak ospek (POM)" batin Adriana. tiba-tiba ada orang yang nyodorin Adriana makanan. "eh? siapa nih?" batin Adriana kaget. Adriana menatap muka orang itu. "lho? Morgan!". Morgan tersenyum. "nih! makan aja Dri!" kata Morgan. "eh, tapi bukannya ini makanan lo? gw liat tadi siang lo ga makan! malah sibuk nulis-nulis materi" kata Adriana. Morgan tersenyum. "udahlah! makan aja! gw kan cowok! jadi harus ngalah!" kata Morgan. "eh, ga usah! lo aja! gw ga laper-laper banget kok!" kata Adriana. seketika itu juga perut Adriana bunyi. KRUUK... "wuih! cacingnya bunyi tuh! kenceng banget, lagi! mending lo aja deh yang makan!" kata Morgan. Adriana tersenyum. "makasih!" ucap Adriana pendek. "eh, boleh tau ga kenapa lo ngebelain gw tadi?" tanya Morgan. "soalnya lo unyu banget sih waktu ngelamun tadi! gw perhatiin lo! kocak banget! sumpah! masa orang unyu dihukum? kan ga lucu!" jawab Adriana JUJUR. muka Morgan memerah. Adriana mengerutkan alis. "lo kepanasan ya? muka lo merah gitu!" tanya Adriana. "eh? emang muka gw merah?" tanya Morgan. "iya! yuk cari tempat yang lebih adem!" Adriana langsung menarik tangan Morgan. di bawah pohon yang cukup rindang, terlihat cewek berkursi roda yang waktu itu ketemu Morgan dan Audrey. dia lagi baca buku pelajaran (rajin amat! kalo gw sih, mending main HP. wkwk). "eh, itu kan cewek yang waktu itu!" batin Morgan. "eh, disana aja yuk! kebetulan ada sahabat gw!" kata Adriana sambil menunjuk pohon yang dibawahnya ada cewek itu. "ha? dia temen Adriana?" batin Morgan. Adriana mengendap-endap berjalan ke bawah pohon itu dari belakang. dan... "DOOOR!! hayo!! lagi ngapain!!" seru Adriana mengagetkan temennya itu. "Dri! ngagetin aja!" kata temen Adriana itu sambil mengelus-elus dadanya. begitu sadar disebelah Adriana ada Morgan, temen Adriana langsung membisu. keringat dingin menetes. "sori! sori! gw lagi semangat banget ketemu lo!" kata Adriana sambil menggaruk-garuk kepalanya. "oh iya Gan! kenalan dong sama temen gw!" kata Adriana. Morgan mengulurkan tangannya. "Morgan..." kata Morgan pelan. temen Adriana menjabat tangan Morgan. "eh, Morgan, salam kenal ya! sori nih Dri! gw buru-buru! ada acara keluarga! daah!!" temen Adriana langsung pergi tanpa memberi tahu namanya. "yeeh! gimana sih tuh anak! sori ya Gan! dia emang suka aneh semenjak orang tuanya tewas kecelakaan dan dia divonis lumpuh sama dokter" kata Adriana. "ha? kecelakaan?" tanya Morgan. "iya! jadi tuh, waktu dia lagi jalan-jalan sama keluarganya, remnya blong dan akhirnya nabrak truk. orang tuanya tewas ditempat dan dia divonis lumpuh seumur hidup sama dokter. trus, denger-denger dia punya penyakit apaaa gitu. tapi dia ga mo ngasih tau! padahal orang tuanya baiiikk banget! baik sama kita-kita juga! pokoknya kita tuh udah nganggep mamanya kaya mama kita sendiri! satu kampus ga mungkin ga kenal orang tuanya dia! begitu denger mereka berdua meninggal, nih kampus tsunami air mata! nangis smua!" jelas Adriana (wah! curcol nih! ikutan dong! -_-"). "kesian juga ya!" kata Morgan manggut-manggut. "padahal sebelum divonis lumpuh, dia pinter banget dikelas! ceria, lagi! sering dipuji-puji dosen! gila! gw pengen banget kaya dia! trus, dia tuh harusnya masih semester 1 kaya lo! yaa, calon mahasiswa lah! tapi saking pinternya, waktu kelas 1 SMA, dia langsung loncat kelas ke kelas 3! gila! keren banget kan! dia kuliah disini juga karena beasiswa! sumpah! 100 thumbs up deh buat dia! tapi semenjak lumpuh, dia jadi pemurung dan pendiem. kaya patah semangat gitu!" jelas Adriana lagi. "oya! namanya siapa?" tanya Morgan. "namanya Ad...". "wuis! Adriana mamen!!" seru temen Adriana yang terkenal gahol (gaul). "eh, Bryan! lo belum pulang?" tanya Adriana. "neh! buktinya gw masih disini! artinya gw belum pu..?". "laang..." Adriana melanjutkan. "100!" seru Bryan. "eh, ini pacar lo? gila lo! junior lo main gebetin aja! suka 'daun muda' Dri?" Bryan ceplas ceplos. "jiah! dia kemudaan kali buat gw! jangan asal jeplak aja dong! oya Gan, ini Bryan! sih gahol yang suka asal jeplak!" kata Adriana. "yeh! main cap asal jeplak aja!" gerutu Bryan. Morgan ketawa sembunyi-bunyi. "what's up bro? gw Bryan! si gahol yang GA asal jeplak!" kata Bryan ('GA' dengan nada tinggi) sambil ngelirik Adriana dengan tatapan sinis. "eh, gw Morgan kak!" Morgan mengulurkan tangannya. Bryan menjabatnya. "sumpah! si Adriana tipe gw banget! kayanya dia sekarang tomboy deh! padahal pas kecil feminim banget! suka baca buku!" batin Morgan. "eh, gw pulang ya! gw harus jagain sodara gw yang lagi sakit nih! daah Bryan!" Adriana melambaikan tangan sambil menggandeng tangan Morgan pulang. "yeeh! Adriana gelo! lagi asik ngomong malah pulang! ga asik ah!" gerutu Bryan yang juga ikutan pulang.

Morgan menatap tangannya yang digandeng Adriana, lalu tersenyum. dia juga menggenggam tangan Adriana. "Dri, gw boleh jenguk Audrey ga?" tanya Morgan. "oh! boleh dong! boleh banget malah! kebetulan ini udah deket rumah, jadi kita mending cepet-cepet deh sebelum Audrey tidur, jadinya ga liat lo jenguk deh!" jawab Adriana. "iya juga ya! oiya! nama temen lo itu siapa tadi?" tanya Morgan. "oh, namanya Ad...". "awas!!!" seru Morgan. dia langsung narik Adriana. spontan Adriana langsung jerit kaget karena reflek. BRAAAK... 7 dahan pohon yang saaaaaangat gede di depan rumah Adriana patah dan bakal bikin Adriana mati ketiban kalo Morgan ga narik dia cepet-cepet. Audrey yang lagi asik-asik tidur kebangun karena bunyi patahan itu. "eh! kaya suara dahan patah!" batinnya. dia langsung liat ke jendela. "ah! makasih Gan! makasih banget Gan! lo udah nyelamatin gw! kalo engga, gw kayanya udah mati deh! makasih Gan!!" seru Adriana sambil meluk-meluk Morgan. Morgan kaget, dan Audrey yang liat juga kaget. Audrey cemburu! dia hampir nangis liat Adriana meluk Morgan. "aduh! gw tambah pusing! gw tidur lagi aja ah!" Audrey langsung membanting tubuhnya di kasur lagi. "eh, iya! sama-sama Dri!" kata Morgan. Adriana melepas pelukannya. mereka berdua lalu masuk ke rumah Adriana. Morgan disuruh duduk di ruang tamu. "Drey!! Drey!! ada Morgan nih!" seru Adriana. Adriana masuk ke kamar Audrey. Audrey lagi asik-asiknya tidur. "yaah! dia tidur!" batin Adriana. Adriana memanggil Morgan. "Morgan! naik ke atas aja!" seru Adriana. Morgan naik ke lantai 2 dan masuk ke kamar Audrey. "tuh! dia tidur!" kata Adriana. Morgan duduk di kursi sebelah kasur Audrey. dia lalu memegang kepala Audrey. "eh, panas banget!" kata Morgan. "iya! dari kemaren ga turun-turun!" ujar Adriana cemas. "oya! ultah lo kapan?" tanya Morgan. "eh, 25 mei! masih sebulan lagi!" jawab Adriana. "hah! jangan-jangan dia beneran Adriana! Adriana sama gw kan sama ultahnya!" batin Morgan. "wah! sama dong! gw juga 25 mei!" sahut Morgan. "oya? wow! baru kali ini ada orang yang sama ultahnya kaya gw!" kata Adriana. "eh, lo mau apa kalo ultah?" tanya Morgan. "eh, pengen DS (Nintendo DS) sih! tapi mama sama papa ga mau beliin! alasannya karena gw udah gede!" jawab Adriana. "oke! gw janji! di hari ultah lo, gw bakal beliin lo DS!" Morgan mengangkat 2 jarinya. "ha? yang bener! ga usah repot-repot Gan!" ujar Adriana. "gapapa! itu kan kado! masa' lo tolak sih!" Morgan berusaha membuat Adriana mau. "hm, yaudah! lo mau kado apa?" tanya Adriana. Morgan mikir-mikir. "gw cuma mau lo jawab pertanyaan gw waktu gw tanya pas ultah!" jawab Morgan. "ha? pertanyaan apaan?" tanya Adriana penasaran. "udah! liat aja sebulan lagi!" kata Morgan. "oh, ya.. yaudah deh! gw jadi penasaran nih!" Adriana garuk-garuk kepala. Morgan tersenyum.

Keesokan harinya...
setelah Audrey sehat, giliran Audrey yang jemput Morgan ke kostannya. TOK...TOK...TOK... "Morgan!!" seru Audrey. Morgan membuka pintu. "eh! Audrey! udah sehat?" tanya Morgan. Audrey mengangguk sambil tersenyum. "yuk berangkat!" ajak Audrey. "tunggu! gw lagi nunggu 1 orang lagi nih yang mo ikut berangkat bareng!" kata Morgan. "siapa?" tanya Audrey penasaran. tiba-tiba dateng Adriana. "Gan! yuk berangkat!" ajak Adriana. "nah! Adriana bakal ikut kita berangkat bareng Drey!" kata Morgan memberi tahu. Audrey langsung kesel. "au ah! gw naik mobil aja!" Audrey ngambek. "lho, kok naik mobil? masa' udah buat polusi sih". "bodo! silahkan aja kalian jalan berduaan! mending gw naik mobil deh daripada bakal jadi 'obat nyamuk' kalian berdua!" seru Audrey langsung melangkah pergi. "lha? kenapa tuh orang? pagi-pagi udah ngambek!" celoteh Morgan. Adriana manggut-manggut tanda mengerti. "udahlah! yuk berangkat!" ajak Adriana. kaya kemaren, Adriana gandeng tangan Morgan.

"ikh! ngeselin banget sih si Adriana! sok-sokan ikut berangkat bareng! daripada gw cemburu, mending gw naik mobil aja deh! paling gw juga jadi 'obat nyamuk' mereka! dikacangin dan cuma polos ngeliat mereka mesra-mesraan! idih! apaan tuh! ga ada kata 'dikacangin' di kamus gw!" Audrey ngomel-ngomel sendiri sambil berjalan ke rumahnya. "pak! anterin saya ke kampus!" perintah Audrey pada supir sambil membuka pintu pagar rumahnya. "lho? bukannya biasanya berangkat bareng mas Morgan?" tanya supir. "aduh! udah deh pak! jangan bahas dia lagi! emang salah kalo saya naik mobil? masalah gitu sama bapak? cepetan jalan pak!" omel Audrey. dia langsung masuk mobil. "eh, tapi, saya ga tau Universitas Bina Nusantara itu dimana non!" kata supir. "yaudah gampang! entar saya kasih tau jalannya!" seru Audrey. "eh, iya! iya non! maaf non!" kata supir.

Jam Istirahat...
Audrey keluar ruangan dengan membawa tempat makannya dan minuman. "haduh! gw ga punya temen disini kecuali Morgan! masa' gw makan sendiri sih! ga asik banget!" batin Audrey. "apa gw ajak Morgan aja ya? ah! engga! gengsi dong! gw kan lagi kesel sama dia!" batin Audrey. "haduh! gw bingung! tapi... ah! udahlah! mo musuhan sampe kapan! nanti malah gw ga bisa deket, lagi, sama dia gara-gara gw kesel! yaudahlah gw ajak Morgan aja!". tepat pada saat Audrey balik badan, Morgan baru keluar dari ruangan sama Adriana. mereka asik ketawa-tawa. "hah! si Adriana lagi! sial! baru mo ngajak makan, eh, udah keduluan! ngeselin banget sih tuh anak!" batin Audrey kesel sambil menghentakkan kakinya ke tanah. "ah! terpaksa deh gw makan sendiri!" gerutunya. dia duduk di deket air mancur, makan sendirian. sementara diseberang Morgan dan Adriana lagi mesra-mesranya makan bareng. Audrey jadi tambah cemburu. dia asal-asalan makan. dan, "uhuk! uhuk! aduh! uhuk! gw keselek!! uhuk uhuk!". Audrey buru-buru meneguk minumnya. "akh! ini gara-gara mereka! sialan!" Audrey menghentakan kaki. saking keselnya, dia menyudahi makannya yang baru 1 suap dan balik ke kelas.

Malam...
"eh, Drey! lo kenapa sih dari tadi pagi cemberut mulu?" tanya Adriana pada Audrey yang lagi tiduran di kasur sambil baca majalah. "eh? emang gw cemberut?" tanya Audrey dengan nada sinis sambil membalikkan halaman. "iya! gw perhatiin lo dari tadi!" jawab Adriana sambil mengganti bajunya. "oh, lo perhatian sama gw?" tanya Audrey dengan nada datar tanpa menatap Adriana. "tau ah! gw ga ngertiin lo! gw pergi dulu!" kata Adriana sambil memakai tasnya. "eh, mo kemana lo?" tanya Audrey. "mo jalan!" jawab Adriana pendek. "sama siapa?" tanya Audrey lagi. "sama Morgan doooong!! daah!" Adriana menutup pintu kamar Audrey. "tuh kan! Morgan lagi! Morgan lagi!" gerutu Audrey. Audrey melihat dari jendela. terlihat Morgan udah nunggu di luar rumah. saat itu Adriana dateng, mereka saling sapa, saling senyum, dan Adriana menggandeng tangan Morgan. "ikh!! kenapa sih mereka harus gandengan mulu!!" seru Audrey kesel. "huh! jangan sampe gw sama Adriana berantem cuma gara-gara rebutan tu cowok!!" batin Audrey.

Hari berganti hari, Adriana makin lama makin deket sama Morgan. dan Audrey cuma bisa mendem perasaan dia ke Morgan di hati, akhrinya, dia terus-terusan ngalamin sakit hati.

Siang hari di kampus... (ospek selesai)
"eh, Dri! makan bareng yuk!" ajak Morgan yang mampir ke kelas Adriana. Adriana langsung menghampiri Morgan. "yuk!". mereka gandengan lagi. saat itu juga Audrey lewat dan ngerasain sakit hati lagi. secara diem-diem, Audrey mengikuti Morgan dan Adriana. "eh, ngomong-ngomong, kita 3 hari lagi ultah ya! kok gw ga inget sama sekali! mana gw belum beli DS, lagi! sori ya Dri! nanti malem gw pasti beli kok!" kata Morgan sambil menepuk jidatnya. "oh, gapapa kok! jujur, gw juga ga inget! gw juga minta maaf! hehe!" Adriana nyengir. "mereka ngomongin apaan sih? 'ultah'? ga jelas banget deh!" batin Audrey ga ngerti. "oh, kalo gitu sama-sama dong! hehe! oya, kok gw jarang liat Audrey di rumah lo ya? dia kemana?" tanya Morgan. "hah! Morgan nanyain gw! yess!" batin Audrey seneng. "tau tuh! tiap lo dateng ke rumah dia langsung lari ke kamar!" jawab Adriana. "ikh! ngapain si Adriana bilang-bilang sih kalo gw suka ngumpet kalo ada Morgan!" batin Audrey. dia kembali merengut. "ha? kenapa dia?" tanya Morgan lagi. "ga tau! dia jadi sensi gitu sekarang! gw nanya dikit doang, eh, dia langsung marah atau ngambek! ga jelas!" jawab Adriana. Morgan manggut-manggut. "coba deh lo tanya sekali lagi sama dia! mungkin dia mo jawab!" Morgan menyarankan. "yaudah deh, gw bakal coba nanya malem ini!" kata Adriana. "huh! seenaknya aja ngomongin orang di belakang! mereka ga tau aja kalo orang yang mereka omongin tepat berada di belakang mereka!" batin Audrey.

Malam...
TOK...TOK...TOK... "masuk! ga dikunci!" seru Audrey. Adriana masuk. "oh! elo! gw kira siapa!" ekspresi Audrey kembali datar. "em, gw mo nanya bentar!" ujar Adriana. "nanya apaan! cepetan! gw males liat muka lo!" kata Audrey dengan ekspresi sinis. "lo kenapa jadi ngeselin gini sih! lo jadi sensi banget tau ga! tiap gw nanya dikit, lo udah marah-marah aja! gw jujur aja nih! lo tuh jadi nyebelin! nyebelin banget Drey! lo kenapa jadi nyebelin gini!!" seru Adriana. Audrey jadi marah dengan kata-kata 'nyebelin'. "lo tuh yang nyebelin Dri!!! lo yang ngeselin! lo selalu bikin gw patah hati!! patah hati tiap lo bareng Morgan!! lo pacaran kan sama dia!! itu yang gw ga suka dari lo!! itu yang gw sebelin dari lo!! puas??!!! hah!!!" seru Audrey. sekarang Adriana ngerti. "jadi lo jatuh cinta sama Morgan?" tanya Adriana. "pikir aja sendiri!" kata Audrey sengit. Adriana menghela napas. "Drey! gw ga pacaran sama dia! kita cuma sahabatan! dan gw juga ga mendem rasa apa-apa sama dia! dia tuh junior gw! mana mungkin gw jatuh cinta sama junior! gw nganggep dia udah kaya adek gw sendiri! mana mungkin sebagai pacar gw! lo boleh ambil Morgan sebagai pacar lo!" Adriana menasehati Audrey. Audrey terdiam. "a...adek? bu..bukan pacar? duuh!! maafin gw Gan! Dri! gw udah salah paham!!" batin Audrey. "ja... jadi lo nganggep dia sebagai adek? bukan pacar?" tanya Audrey. "sekali lagi gw bilang, dia junior gw! gw nganggep dia sebagai adek!" jawab Adriana. Audrey langsung meluk Adriana. "Dri! maafin gw Dri! gw salah paham! gw janji ga bakal ngulangin kesalahan gw lagi! maafin gw Dri!!" Audrey memeluk Adriana erat-erat. "iya! gw maafin! gw sebenernya udah ngerasa kalo lo itu cemburu dari jauh-jauh hari! tapi gw masih ga yakin kalo lo cemburu!" ujar Adriana. Audrey melepas pelukannya. KRIING... (suara HP yang aneh) HP Adriana bunyi. "bentar ya Drey!" kata Adriana. Audrey mengangguk. "halo?". "halo! gw udah beli DSnya nih! pas ultah nanti, kita ketemuan dimana?" tanya Morgan (lewat telpon). "oh, mau ga di Burger&Grill (deket rumah gw juga ada!)? jam 5!" tawar Adriana. "oke! apa sih yang engga buat lo! hehe!". "dih! gombal!" Adriana mengernyitkan hidungnya. "yaudah, lo lagi ngapain?" tanya Morgan. "lagi ngobrol sama Audrey!" jawab Adriana. "oh, udah akur?" tanya Morgan. "udah doong!! hehe!!" Adriana nyengir. "sukur deh! udah dulu ya! daah!". "daah!! jangan lupa 3 hari lagi ya! di Burger & Grill!" pesan Adriana. "siap bos!" kata Morgan. mereka mengakhiri pembicaraan. "siapa Dri?" tanya Audrey. "Morgan! eits! jangan mikir yang engga-engga dulu! dia cuma mo ngasih kado ke gw! 3 hari lagi kan gw sama dia ultah!" jawab Adriana. "oiya ya! besok lo ultah! happy birthday ya Dri!! wish you all the best!!" seru Audrey sambil menjabat paksa tangan Adriana. Adriana tersenyum. "iya! makasih!". KRIING... HP Adriana bunyi lagi. "wah! jangan-jangan si Morgan lagi nih!" gumam Adriana. Adriana mengangkatnya. "ya halo?". "halo! Dri!! kabar buruk Dri!!" seru Ata (diambil dari nama 'WinATA'), temen Adriana. "eh! Ata! kabar buruk apa?" tanya Adriana. Ata menjawab pertanyaan Adriana. "APA!!! KANKER DARAH??!! SEKARANG KOMA???!!!" seru Adriana kaget. Audrey juga kaget. "oke! oke! gw segera ke rumah sakit sama Audrey!!" seru Adriana. dia menutup telpon. "si.. siapa yang koma Dri?" tanya Audrey. Adriana menatap Audrey dengan air mata di pelupuknya. "dia...".

3 hari kemudian (sore)...
"Drey gw berangkat dulu ya!" seru Adriana. "mo kemana?" tanya Audrey. "mo ke Burger&Grill" jawab Adriana. "eh, nebeng dong! gw pengen jenguk ke rumah sakit nih!" kata Audrey. "boleh!" sahut Adriana. setelah Adriana mengantar Audrey ke rumah sakit, dia langsung tancap gas menuju Burger&Grill. disana Morgan udah nunggu dengan kemeja kotak-kotak biru dan jeans hitam. dia membawa buket bunga dan kado. sedangkan di atas meja ada kue tart bertuliskan 'Happy Birthday Morgan & Adriana'. "Morgan!" seru Adriana. "eh, Adriana!". Adriana langsung lari ke Morgan. "udah nunggu lama? sori ya telat!" kata Adriana. "gapapa! baru 10 menit kok!" jawab Morgan. "oya! ini buat lo!" kata Morgan sambil menyerahkan buket bunga  itu. "wow! bagus banget! makasih ya!" ucap Adriana. "ini DSnya! happy birthday ya!" ucap Morgan sambil menyerahkan kado. "iya! makasih lagi! happy birthday to you juga!" ucap Adriana. Morgan menyalakan lilin, lalu meniupnya bersama-sama dengan Adriana. "eh, Dri!" panggil Morgan pelan. "ya? kenapa?" tanya Adriana. "eh, gw... gw boleh jujur ga?" tanya Morgan. "oh! boleh! e... emang mo jujur tentang apa?" tanya Adriana. "gw... gw sebenernya me.. me.. mendem rasa sama lo!" kata Morgan pelan. mukanya memerah. "rasa? maksud lo?" tanya Adriana. "gu... gue.. gue suka sama lo Dri!" Morgan berkata jujur. sesaat hening. "hahaha! gw juga suka kok sama lo! soalnya lo junior gw yang menurut gw paling unyu di kampus!" kata Adriana. "bu... bukan gitu!" seru Morgan. "eh? terus?" tanya Adriana ga ngerti. "lo... lo... lo mau ga jadi pacar gw?" tanya Morgan 'nekat'. Adriana menelan ludah, lalu menghela napas. kebetulan saat itu Adriana make gelang yang sama kaya gelang Morgan yang dikasih Adriana, sahabatnya. sebelum Adriana jawab, Morgan meminjam gelang itu. "Dri! gw boleh minjem gelang lo ga?" tanya Morgan. "oh, gelang yang ini! boleh! nih!" Adriana melepas gelang itu dan memberinya ke Morgan. "eh, gw ga bisa nerima lo!" jawab Adriana. Morgan yang baru megang gelang itu langsung kaget. "ke... kenapa?" tanya Morgan. "mungkin lo mikir, gw deket-deket sama lo karena gw suka juga sama lo, tapi engga! gw nganggep lo sebagai adek gw! lo kan junior gw! ga mungkin gw pacaran sama junior! gw juga baru kenal lo selama sebulan!" jelas Adriana. "sebulan? kita udah kenal deket! kita udah sahabatan dari bayi!! kita dulu sering main sepeda bareng Dri di Singkawang!! terus lo pindah ke Jakarta dan kita buat janji sahabat!! lo lupa ya!!" seru Morgan. Adriana bingung. "lo ngomong apa sih Gan? gw ga ngerti!" seru Adriana. "lo lupa!! sebelum lo pindah ke Jakarta, kita buat janji sahabat!! dan lo bikin gelang ini! pasti di dalem gelang ini ada tulisan 'MORGAN'!!" seru Morgan. dia memeriksa gelang yang ia pinjem dari Adriana tadi. dan saat dia melihat dalem gelang itu, sama sekali ga ada nama 'MORGAN'. "lho? kok ga ada! harusnya disini ada nama 'MORGAN'!!!" seru Morgan tak percaya. Adriana langsung merebut gelangnya. "gw baru kenal lo sebulan! gw ga pernah ngerasa punya sahabat masa kecil yang namanya Morgan! gelang ini bukan buatan gw! ini pemberian mama gw waktu kecil!! gw juga ga pernah ke Singkawang! dan gw ga pernah buat janji sahabat sama sahabat-sahabat gw!!" seru Adriana. Morgan kaget bukan kepalang. "tapi.. lo pernah cerita kalo lo punya sahabat cowok waktu kecil, dan lo sering main sepeda bareng! itu siapa?" tanya Morgan. "yang pasti namanya bukan Morgan! namanya Bisma!" jawab Adriana. "jadi lo bukan Adriana Dewimoela (kalo Rangga kan Dewamoela, Adriana, Dewimoela!)Tanubrata (wakakak!!), sahabat masa kecil gw?" tanya Morgan. "Adriana Dewimoela Tanubrata? hm, kayanya gw tau deh 'Adriana' yang lo maksud siapa!" kata Adriana. "hah! yang bener!! siapa! siapa!!" seru Morgan ga sabaran. "ikut gw!" perintah Adriana. mereka masuk mobil. Adriana langsung menancap gas ke suatu tempat, tempat Adriana Dewimoela Tanubrata berada (ngakak gw!). Tibalah mereka di suatu tempat. Morgan dan Adriana keluar. "ha? rumah sakit? ngapain kita kesini?" tanya Morgan. Adriana menarik tangan Morgan masuk. mereka berjalan ke ruang ICU (atau UGD? atau ICCU? kalo salah, maaf ya!). didepan pintu ruangan ada temen-temen Adriana lagi cemas. "Adriana! lho? itu kan junior kita!" sahut salah satu temen Adriana. "eh, sepupu gw mana?" tanya Adriana. "lagi beli makanan tuh!" jawab Bryan. "kita boleh masuk?" tanya Adriana. "boleh!" jawab Bryan. "kalian kenapa ga masuk?" tanya Adriana. "kita ga berani liat keadaan dia yang koma! dari malem 3 hari yang lalu dia belum bangun-bangun juga! padahal ini udah mau malem lagi! makanya kita diluar!" jawab Bryan sambil melihat jam tangannya. Adriana membuka pintu ruangan ICU. mereka berdua (Adriana, Morgan) masuk. cewek berkursi roda yang waktu itu terbaring lemah dengan sejumlah alat rawat (gw ga tau namanya). "lho? ini kan sahabat lo yang di kursi roda waktu itu Dri! dia kenapa? terus, apa hubungannya sama gw?" tanya Morgan polos. Adriana menghela napas. "Gan... ini orangnya! ini Adriana yang lo cari! Adriana Dewimoela Tanubrata! dia juga sebenernya nyari-nyari lo juga waktu sebelum lumpuh! tapi setelah lumpuh, dia jadi berhenti nyari-nyari lo! mungkin dia putus asa! dia juga sebenernya tau kalo lo adalah Morgan yang dia cari!" jawab Adriana halus. Morgan kaget. "ha? ga mungkin! ga mungkin! kalo dia tau gw Morgan sahabat dia, dia pasti nyamperin gw! bilang kalo dia itu Adriana! kenapa lo ga bilang kalo namanya Adriana!" Morgan masih ga percaya. "gw juga ga tau kenapa dia ga nyamperin lo! malah selalu ngehindar dari lo tiap ketemu atau ngeliat lo! lo inget kan waktu lo nanya siapa namanya? gw udah bilang, 'namanya Ad...' tapi Bryan dateng! dari 'Ad' aja udah ketahuan banget kalo namanya Adriana!" jawab Adriana. "tapi.. ada bukti kalo dia bener-bener Adriana?" tanya Morgan dengan mata berkaca-kaca. "hmm, kayanya dia suka nyimpen disini deh!" Adriana membuka tas Adriana yang satu lagi (ribet amat!). dia mengambil dompet dan sebuah kotak berwarna hitam berpadu merah dari tas Adriana yang satu lagi. "nah, coba lo liat KTP dan kartu mahasiswa dia! liat namanya!" perintah Adriana. Morgan mengambil KTP dan kartu mahasiswa, lalu dibaca. tertulis, 'Nama: Adriana Dewimoela Tanubrata', dan 'Tempat tanggal lahir: Jakarta, 25 Mei 1990'. "tapi, apa ada bukti lainnya?" tanya Morgan. "banyak! sangat banyak! semuanya ada di kotak ini! mending lo sendiri aja yang buka!" jawab Adriana sambil menyerahkan kotak itu ke Morgan. Morgan membuka kotak itu. ada foto-fotonya bersama Adriana saat kecil, buku diary, dan benda yang menurut mereka sangat penting! yaitu gelang persahabatan mereka! "lho! ini kan gelang! ah! ga mungkin! belum tentu ada tulisan 'MORGAN'nya!" batin Morgan. dia mengecek gelang itu. dan terdapat nama 'MORGAN' di dalamnya. "hah! ga mungkin! ga mungkin!" katanya pelan. dia mencocokan gelang itu dengan gelang miliknya. sama! cocok! "jadi... dia... Adriana!!! Adriana yang gw cari!" Morgan masih tak percaya. dia langsung menggenggam tangan Adriana yang dirawat itu sambil terisak. "Dri! bangun Dri! gw Morgan, Dri! Morgan sahabat lo! bangun Dri!" seru Morgan. air mata Morgan jatuh ke tangan Adriana. "bangun Dri!" Morgan menangis (cowok kok nangis! harus macho dong! #eaa). dia mencium tangan Adriana (yang dirawat). "bangun Dri!". tangan Adriana sedikit bergerak, ga lama, Adriana bangun! "Adriana!!" seru Morgan girang. "Morgan..." ujar Adriana pelan dengan suara parau. "kita masih sahabatan kan?" tanya Adriana (parau juga). "iya! kita masih sahabatan Dri! kaya waktu kecil!! kamu inget kan waktu kita bikin janji sahabat! waktu kamu ngasih aku gelang sahabat! aku sama sekali ga bisa lupain itu!" kata Morgan. Adriana tersenyum. "Morgan... aku mo nanya 1 pertanyaan sama kaya waktu kita kecil..." kata Adriana dengan suara paraunya. "apa?" tanya Morgan. "kamu bakal sedih ga kalo aku pergi?" tanya Adriana (masih inget pertanyaan itu? :)). Morgan terdiam. "maksud kamu apa! kamu ga boleh pergi lagi dari aku! aku ga mo pisah lagi sama kamu!" kata Morgan. "jawab Gan...". "pasti! aku pasti sedih! lebih sedih 2x lipat dari yang waktu dulu! aku ga mau kita berpisah lagi! cukup 1 perpisahan aja!" jawab Morgan sambil terisak. "kamu ga boleh sedih! karena aku ga akan kembali lagi! kamu harus tetap senyum semangat!" kata Adriana. "kamu ga boleh bilang kaya gitu! justru kamu yang harus senyum semangat! kamu ga boleh patah semangat hidup cuma karena kamu sakit, divonis lumpuh, dan orang tua kamu tewas! kamu harus senyum semangat!" seru Morgan. Adriana (yang ga dirawat) menyuruh teman-temannya masuk. "eh, cuy! lo semua boleh masuk! tapi jangan berisik! ada adegan romantis yang 100% bakal bikin lo semua kelepek-kelepek!" kata Adriana dengan nada berbisik pada teman-temannya. teman-temannya masuk dan berdiri di depan pintu. mereka menonton adegan romantis Morgan dan Adriana yang dirawat (wth). "tapi... kalo kamu ga mau aku pergi, kamu harus senyum semangat! janji?" tanya Adriana dengan mata sayu sambil mengangkat kelingkingnya. Morgan mengangguk sambil tersenyum. dia melilitkan kelingkingnya dengan kelingking Adriana. "bagus..." kata Adriana pelan sambil tersenyum. dia lalu menutup matanya. kelingkingnya lemas dan jatuh dari lilitan Morgan. alat rawat yang menunjukkan napas dengan garis naik-turun (ngerti ga? itu lho yg suka ada di sinetron-sinetron! dan gw ga tau namanya!) berbunyi TIIIT.... "Dri! Dri! Adriana! bangun! Dri!" seru Morgan sambil mengguncang-guncangkan badan Adriana. "Bry! panggil dokter Bry! cepetan!" perintah Adriana. Bryan langsung lari memanggil dokter. sementara Adriana yang ga dirawat dan teman-temannya cuma bisa teriak-teriak manggil-manggil Adriana yang dirawat itu supaya bangun. beberapa detik kemudian Bryan dateng bersama dokter dan suster-susternya. "dok! tolongin temen saya dok!" seru Morgan. "kita akan berusaha! saya mohon kalian keluar!" kata dokter. para suster mengusir mereka semua keluar secara halus. mereka semua cuma bisa nunggu sambil berdoa. "ya Tuhan! sembuhkan Adriana!" batin Morgan.

"suster! tolong bawa itu kemari!" kata dokter sambil menunjuk alat yang kaya setrika gitu (gw ga tau namanya). suster mengambil itu dan memberinya ke dokter. dokter menyalakan alat itu, lalu menggesek-gesekan alat itu, lalu menempelkan itu di dada Adriana. Adriana langsung terangkat (gokil yak! wkwkwk). dokter melakukan itu berulang kali.

Setelah 20 menit berlalu, dokter keluar. semuanya langsung bangkit dari duduk (dari kubur kali! #peace). "gimana keadaannya dok?" tanya Morgan cemas. dokter tertunduk. dia menepuk pundak Morgan. "maaf... kami sudah berusaha sekuat mungkin! tapi... nyawanya tidak bisa tertolong..." jawab dokter. Morgan dan lainnya kaget. dia langsung nyelonong masuk. di dalam, suster sedang menutup seluruh badan Adriana dengan selimut. "Adriana!!!' seru Morgan. dia langsung membuka selimutnya lagi. wajah Adriana sangat pucat. "Dri! bangun Dri! cepet bangun! Adriana!!!!!!!!" teriak Morgan.


"haduh! gw telat nih! jangan-jangan temen-temen udah keroncongan, lagi! gw harus lari nih! maklumin aja! ngantrinya kaya ngantri sembako!" batin Audrey sambil melihat jam tangannya. dia langsung lari ke rumah sakit, berlari ke lantai 2 dan masuk ruang ICU. "sori temen-temen! gw tel..." Audrey terdiam saat melihat Morgan mencium kening Adriana (yang tadi dirawat). makanan yang dibawanya terjatuh. lagi-lagi dia ngerasain sakit hati lagi. dia langsung berlari keluar rumah sakit. Adriana (yang ga dirawat) yang ngeliat Audrey lari langsung ngejar. "Audrey!" seru Adriana. Audrey berhenti lari saat Adriana memanggilnya. "lo ngapain ngejar gw?" tanya Audrey tanpa membalik badan. "gw tau lo cemburu! gw sarankan lo ga boleh cemburu dengan yang satu ini!" kata Adriana. "kenapa?! kenapa gw ga boleh cemburu! gw selalu ngerasain sakit hati Dri! lo ga tau sih rasanya sakit hati itu gimana! gw cinta sama dia! dan gw liat dia nyium kening Adriana (yang udah meninggal) tepat di depan mata gw! apa itu salah kalo gw cemburu?!" seru Audrey. "Drey! ada 2 kabar yang lo harus tau!" ujar Adriana. "apa?" tanya Audrey yang kini membalikkan badannya. "1. Adriana yang Morgan cari itu bukan gw! alias Adriana temen gw yang pake kursi roda itu! 2. Adriana meninggal Drey!" jawab Adriana. Audrey langsung melotot kaget mendengar kabar yang ke-2. Audrey buru-buru lari ke ICU. disana Morgan udah tsunami air mata (-_-). "yang sabar ya Gan..." kata Audrey pelan. Morgan mengangguk.

Hari Pemakaman...
Morgan nangis-nangis sambil meluk-meluk nisan Adriana (gini deh, supaya ga bingung, Adriana yg masih hidup ditulis Driana, yang udah meninggal ditulis Adriana. oke?). "lo harus ikhlas Gan..." ujar Audrey sambil menepuk-nepuk pundak Morgan. "tapi... gw ga bisa! gw ga bisa relain dia 'pergi'!" kata Morgan. "lo harus bangkit!" ujar Audrey. Morgan tertunduk. "yaudah, gw pulang dulu ya Gan..." Audrey pamit, lalu pulang.

Semenjak itu, Morgan selalu murung. walaupun Audrey dan Driana berusaha membuat Morgan 'bangkit'.

Suatu siang di kampus...
"Gan!" panggil Audrey. "kenapa?" tanya Morgan dengan ekspresi datar. "no.1 apa sih? gw bingung nih!" kata Audrey dengan nada berbisik. "waktu SMA lo sering nyontek ya?" sindir Morgan, lalu menjauh dari Audrey.


Keesokannya, menjelang pulang kuliah...
"Morgan! pualng bareng yuk!" ajak Audrey sambil membereskan buku-bukunya. "sori, gw pengen pulang sendiri aja!" jawab Morgan tanpa menatap Audrey, lalu pergi.

Malam hari...
TOK...TOK...TOK... Morgan membuka pintu. "Gan, gw boleh minjem buku The Journeys g?" tanya Audrey. "ga boleh! gw lagi baca!". BRAAK... Morgan langsung membanting pintu di depan muka Audrey.

Pagi hari...
Saat Morgan keluar kost, Audrey udah nyambut dengan wajah ceria. "pagi Morgan!" sapa Audrey. Morgan geleng-geleng lalu buru-buru berangkat meninggalkan Audrey

3 hari kemudian
"hai Morgan!" sapa Audrey. "hai juga..." jawab Morgan tanpa ekspresi. "kok loyo gitu sih? semangat dong!" kata Audrey. Morgan geleng-geleng kepala, lalu pergi ke tempat lain yang jauh dari Audrey. Audrey mengikuti Morgan. "kok pindah sih?" tanya Audrey. Morgan pindah lagi ke tempat lain. Audrey terus mengikuti Morgan. "lo kenapa sih Gan?" tanya Audrey. "biarin gw sendiri!!" seru Morgan. Audrey kaget. "oh, lo marah sama gw! oke! kita musuhan!" kata Audrey, lalu pergi meninggalkan Morgan. "eh, aduh! gw kok kasar ya sama dia? aduuh! padahal dia kan udah selalu berusaha supaya gw 'bangkit' lagi! aduuh!! bodoh! Morgan bodoh!!" batin Morgan. Morgan segera menghampiri Audrey. "Drey, maafin gw Drey! gw selalu nyuekin lo, dan sekarang gw kasar sama lo! maaf Drey!" Morgan minta maaf. Audrey memalingkan muka.

Menjelang pulang...
"Audrey, pulang bareng yuk!" ajak Morgan. "lupa ya? kita kan musuhan!" Audrey langsung memalingkan muka, dan pulang.

Keesokan harinya...
"pagi Audrey!" sapa Morgan. "ga kenal!" kata Audrey, lalu pergi meninggalkan Morgan.

Keesokannya lagi...
"Drey! gw minta maaf dong Drey! masa musuhan mulu!" kata Morgan. "siapa sih yang mulai duluan?! ha?!" bentak Audrey, lalu pergi.

Setelah 3 musuhan akhirnya Morgan mati-matian minta maaf sama Audrey. "Drey! gw minta maaf Drey! gw bakal ngelakuin apa aja yang lo minta asalkan lo maafin gw! maafin gw Drey!" Morgan berlutut. "eh, Morgan! ga usah segitunya kali! gw udah maafin lo kok sejak 2 menit setelah lo kasar sama gw! gw cuma mo ngetes, lo bakal minta maaf apa engga! lo 'bangkit' apa engga, dan ternyata misi gw berhasil!" jawab Audrey. "hah! jadi gw ditest! ya Tuhan! lo tuh! ikh!" Morgan langsung ngelitikin Audrey. "hehe, tapi, makasih ya Drey udah bikin gw ceria lagi" ucap Morgan. Audrey mengangguk sambil tersenyum. "duuh, nyatain ga ya? perasaan ini udah hinggap di hati gw sejak lama nih! tapi... gw malu nihh" batin Morgan. "eh, Drey..." panggil Morgan. "ya?" tanya Audrey. "eh, ada perasaan yang gimanaa gitu yang lo udah buat ke gw!" kata Morgan. Audrey bingung. "maksudnya?" tanya Audrey. "eh, I... I... Heart You Drey!" kata Morgan pelan. Audrey kaget. jantungnya berdegup kencang, tapi dia memberanikan untuk menjawab. "eh, Gan.. I..." Audrey menggantungkan kata-katanya, lalu tersenyum. "I Heart You back" jawab Audrey mantap. Morgan kaget. "a.. apa? lo jawab apa?" tanya Morgan. "I Heart You back!" jawab Audrey lagi. "yeeeaaaa!!!!!!" seru Morgan girang. saking girangnya dia loncat-loncatan.

THE END

Makasih ya udah baca! I Heart You Full!! :)

Salam Cenat Cenut